NII KW9 > Kisah Korban, Segera Tayang

Minggu 5 Agustus 2007, saya dan tim rohis menjadi pendamping seorang mahasiswi yang pernah menjadi korban NII KW-IX Al Zaytun semasa kuliah, untuk bersaksi di depan kamera stasiun Televisi Trans-7.

Tidak mudah untuk membujuk seseorang agar mau tampil dan menceritakan pengalamannya saat masih bergabung dengan NII KW-IX Al Zaytun. Dari sejumlah korban yang kami hubungi, mayoritas menolak untuk membeberkan pengalaman mereka di masa lalu. "Maaf Pak, saya merinding dan ingin menangis bila Bapak menanyakan kembali peristiwa masa lalu yang sangat ingin saya lupakan. Hal itu akan mengingatkan saya kembali, saat-saat saya menjadi begitu bodoh, begitu tega menyakiti hati orang tua saya, keluarga, teman-teman di kampus, dan karib kerabat. Maaf Pak, saya enggak bisa ....".

Hari-demi hari dilewatkan untuk mencari nomor kontak dan menghubungi via telepon, bahkan datang langsung ke rumah sejumlah korban NII KW-IX Al Zaytun, untuk meminta kesediaan mereka bersaksi.

Pada akhirnya, di ujung harapan yang makin menipis, seorang korban, sebut saja Fatimah, bersedia memberikan kesaksiannya.

"Sejujurnya, saya merinding dan sangattakut, mendengarkan permintaan Bapak.Tapi setelah saya pertimbangkanmasak-masak,dengan membaca email-email yang bapak kirimkan, saya bersedia. Sayaberharap tidak ada lagi korban-korbanberikutnya yang mau menjadi tumbal NII KW-IX Al Zaytun, ditindas dan diperas habis-habisan, dimusuhi oleh semua orang karena telah menipu mereka."

Dan, Fatimah menepati janjinya. Ia, yang sebetulnya telah menamatkan perkuliahan, sudah bekerja dan menetap di sebuah Provinsi di Pulau Sumatra, terbang ke Jakarta, hanya untuk memberikan kesaksian. Tanpa mengharapkan imbalan apa pun, kecuali sebuah harapan agar tak ada lagi mahasiswa/i yang terjerumus masuk NII KW-IX Al Zaytun seperti dirinya. Jangan ada
korban baru lagi ...

Kesaksian Fatimah, merupakan satu dari serangkaian segmen liputan Trans-7 yang mengangkat tema "Penderitaan Keluarga Korban NII KW-IX Al Zaytun". Di segmen lain, akan ada cerita memilukan, sejumlah orang tua yang menangis tersedu-sedu, mengharapkan anaknya bisa kembali ke rumah.

Anaknya, yang menjadi tumpuan keluarga, hilang tak berbekas dari rumahnya, pun dari kampusnya, setelah bergabung dengan NII KW-IX Al Zaytun. Lenyap ditelan bumi, tanpa kabar sepotong pun, tanpa pamit, tanpa peluk cium orang tuanya....

Pastikan teman-teman menontonnya, agar bisa mengetahui sendiri kebobrokan gerakan NIIZ, agar bisa melindungi orang-orang yang kita cintai dari pengaruh jahat NII KW-IX Al Zaytun.

Direncanakan akan tayang pada hari Senin, Minggu ke-IV Agustus 2007, pukul 22.30 WIB, di program LACAK, stasiun Trans-7.

Wassalaamu 'alaikum,

Sidik Budiyanto
Aktivis Dakwah Kampus

2 komentar:

bahtiar@gmail.com mengatakan...

ikuti prosesi penyadaran korban doktrin ajaran nii zaytun - live 24 jam - di http://www.sempalan.wordpress.com

fransiskus wiro mengatakan...

sungguh berdosa kau nii zaitun